ROTAN 2


CARA PEMBUATAN BIOAKTIVATOR DARI CAIRAN RUMEN SAPI


Kali ini kita akan bahas mengenai cara pembuatan bioaktivator dari cairan rume sapi. Jika pada artikel terdahulu kita pernah bahas tentang Cara Membuat ROTAN, maka kali ini kita akan kombinasikan ramuan ROTAN tersebut dengan bioaktivator dari cairan rume sapi yang akan kita bahas kali ini. Biar gampang dalam penyebutannya, ramuan hasil dari kombinasi ROTAN dan bioaktivator dari cairan rume sapi ini selanjutnya akan kita sebut sebagai ROTAN 2 atau Rotan versi 2 dengan penambahan bakteri rumen.
Rumen merupakan isi dari usus sapi (kotoran sapi yang belum jadi 100 persen). Lapisan pembungkus bagian dalamnya berbentuk seperti handuk.
Bahan Utama :
1.      Cairan rumen (isi usus halus sapi/cairan hasil perasan isi usus besar sapi) = 2 liter
2.      Air gula /tebu/tetes tebu/molasis = 2 liter
3.      Air rebusan dedak/katul = 4 liter
Bahan Tambahan :
1.      Ragi tape = 2-3 butir
2.      Trasi = ½-1 ons
3.      Buah nanas = 1 buah
4.      Urine (boleh sapi/kelinci/domba/kambing) yang sudah diendapkan selama 1 minggu.: 4 liter
Cara Buat :
1.      Campurkan katul 1 kg dengan 5 liter air, kemudian didihkan dan dinginkan kemudian saring dan ambil airnya 4 liter.
2.      Campurkan cairan rumen sebanyak 2 liter dengan air gula/tetes tebu/molases sebanyak 2 liter
3.      Campurkan air rebusan katul sebanyak 4 liter kedalam larutan campuran nomer 2.
4.      Campurkan 1 buah nanas yang telah dihancurkan/diparut/diblender.
5.      Campurkan ½-1 ons trasi yang telah diencerkan dengan air secukupnya.
6.      Tambahkan 2-3 butir ragi tape kedalam campuran larutan tersebut.
7.      Tambahkan Urine sapi/kelinci/domba/kambing tadi
8.      Masukan larutan bio aktivator tersebut pada botol/jerigen/ember yang terbuat dari bahan plastik dan tutup rapat, kemudian simpan selama 2 minggu.
9.      Jika sudah jadi campurkan dengan ROTAN 1 liter
Ciri – ciri bioaktivator yang sudah jadi :
1.      Bio aktifator yang sudah jadi berbau khas fermentasi/harum.
2.      Berwarna kuning kecoklatan.
3.      Tidak keruh dan tidak ada jamur berwarna coklat/abu – abu/hitam.
Ciri – ciri bioaktivator yang gagal :
1.      Banyak mikro organisme didalam larutan yang mati.
2.      Dicirikan larutan berwarna coklat kehitaman, berbau busuk dan terdapat banyak jamur berwarna coklat/abu – abu/hitam.
Catatan :
Komposisi/kandungan microba dari campuran bioaktivator dengan ROTAN insyaallah menjadi Probiotik yg bisa dikatakan “SEMPURNA” untuk proses pembuatan POC maupun POP, Decomposer/Pengkomposan
Microba yg terkandung : microba selulolitik (Bacteriodes succinogenes, Cillobacterium cellulosolvens), microba Bakteri Hemiselulolitik (Butyrivibrio fibriosolven, Bacteriodes ruminicola) microba Amilolitik (Bacteriodes amylophilus, Streptococcus bovis), microba Ureolitik (Streptococcus sp), microba penambat N ( Azotobakter, Azospirillum (bakteri penambat N2 yang tidak bersimbiosis dengan tanaman, Microba pelarut P (Aspergillus niger, Bacillus subtilis, Bacillus polymixa (bakteri penghasil senyawa yang dapat melarutkan fosfat tanahm Bacillus megatherium, pelarut phosphat dari ikatan phospor dengan mineral liat), Acetobacter sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman., Actinomycetes sp, Azospirillum lipoverum, penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman, Bacillus mojavensis, bersama Streptomyces meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara, Lactobacillus sp, penghasil enzim selulosa yang membantu penguraian bahan organic, Nitrosococcus sp, mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3‾), Nitrosomonas sp, mengubah amonia menjadi N yg dpt diserap tanaman (NH4+ & NO3‾), Streptomyces sp, bersama Bacillus mojavensis meningkatkan kemampuan tanah memegang air dan hara.