ZPT
(Zat Pengatur tumbuh) atau juga dapat disebut Hormon Tumbuhan adalah sekumpulan
senyawa organik bukan hara (nutrisi) yang terbentuk secara alami atau buatan
manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan dan pergerakan tumbuhan.
Menurut
kesepakatan banyak ahli, terdapat lima kelompok ZPT yaitu :
1. Asam
Abisat (ABA)
2. Etilena
(ETH)
3. Auksin
(AUX)
4. Sitokinin
(CK)
5. Giberelin
(GA)
Kelima
kelompok ZPT tersebut memiliki sifat masing – masing, Asam Abisat mempunyai
sifat menghambat pertumbuhan tanaman, Etilena mempunyai sifat menghambat tetapi
bisa juga memacu pertumbuhan, sedangkan Auksin, Sitokinin, Giberelin mempunyai
sifat memacu (mendukung) pertumbuhan tanaman. Ketiga terakhir inilah yang akan
kita bahas pada artikel ini…
Pada
dasarnya ZPT dapat dihasilkan sendiri oleh tanaman individu yang bersangkutan
(endogen). Tetapi saat ini pemberian ZPT dari luar sistem individu (eksogen)
dapat pula dilakukan. Pemberian ZPT secara eksogen dapat menggunakan bahan
kimia sintetik dan dapat pula menggunakan bahan alami yang dibuat dari
ekstraksi tumbuhan / hewan.
Pada
artikel kali ini OmKeree akan memberi tau cara membuat ZPT pememacu pertumbuhan
yang dibuat dari bahan alami di sekitar kita… Silahkan disimak saja berikut ini
….
ZPT AUKSIN
Hormon
auksin pertama kali ditemukan oleh Went yang terdapat pada ujung koleoptil
kecambah Gandum (Avena sativa). Pada penelitian Went lebih lanjut, ternyata
diketahui hormon auksin juga ditemukan pada ujung koleoptil kecambah tanaman
yang lain.
Hormon
auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) yang dihasilkan dari
sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang
dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium.
Jika
hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas
pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel
jaringan batangnya. Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas
lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas
akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang, dan daun.
Pada
tunas batang, auksin akan berkumpul di bawah permukaan batang yang menyebabkan
sel-sel jaringan di bawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih cepat
dari sel-sel jaringan di atas permukaan batang. Hal tersebut disebabkan karena
sifat hormon auksin sangat peka terhadap panas / sinar. Auksin akan rusak dan
berubah menjadi suatu zat yang justru akan menghambat terjadinya pembelahan
sel-sel pada daerah pemanjangan batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang
yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan
sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari.
Hormon
auksin selain berfungsi merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan
sel-sel akar, juga berfungsi merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan
akar serabut yang berfungsi sebagai penyerapan air dan mineral, mempercepat
aktivitas pembelahan sel-sel titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebabkan
terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan
merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.
Berikut ini cara pembuatan /
mendapatkan hormon auksin…
Alat
:
1. Blender
2. Jerigen
5 liter
3. Pisau
Bahan
:
1. Rebung Bambu1 kg
2 .
Gula Kelapa 1 kg
3.Air
panas 1 liter
Cara
Pembuatan:
1. Blender
Rebung Bambu sampai halus.
2. Iris
Gula kelapa, kemudian masukan ke dalam Jerigen.
3. Seduh
dengan air panas, kocok – kocok sampai larut.
4. Masukan
Rebung Bambu.
5. Aduk
kembali selama 10 – 15 menit.
6. Tutup
rapat Jerigen selama 12 – 15 hari.
Cara
pemakaian :
Dosis
10 ml per 1 liter air.
Catatan
:
Usahakan
Rebung dari jenis Bambu Tali.
ZPT SITOKININ
Ada
dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang
terdapat pada biji jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi
sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, memperkecil dominasi apikal,
mengatur pembentukan bunga dan buah, membantu pembentukan akar, tunas, menunda
pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan.
Efek
dari sitokinin berlawanan dengan auksin pada tumbuhan. Contoh jika sitokinin
banyak diberikan pada tumbuhan maka akan banyak tumbuh tunas, sedangkan jika
sedikit diberikan pada tumbuhan maka akan terbentuk banyak akar. Hal ini
terjadi karena sitokinin dapat menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup atas
(apikal) dan merangsang pertumbuhan kuncup samping (lateral). Berikut ini cara
pembuatan / mendapatkan hormon sitokinin…
Alat :
1. Blender
2. Jerigen
5 liter
3. Pisau
Bahan :
1. Keong
Mas 1 kg
2. Gula
kelapa 1 kg
3. Air
panas 1 liter
Cara Pembuatan :
1. Rebus
Keong mas lalu ambil dagingnya saja.
2. Blender
daging Keong Mas sampai halus.
3. Iris
Gula Kelapa lalu masukan ke dalam Jerigen.
4. Seduh
dengan air panas 1 liter, kemudian diamkan sampai benar – benar dingin.
5. Jika
telah dingin, masukan daging Keong Mas.
6. Campurkan
semua bahan sambil di aduk – aduk selama 5 – 10 menit.
7. Tutup
rapat Jerigen.
8. Fermentasikan
selama 12 – 15 hari.
9. Jika
keluar buih/busa dan ada sejenis kapang / fungi / jamur putih di permukaannya
itu tandanya proses berhasil.
Cara pemakaian :
Dosis
10 ml per 1 liter air.
ZPT GIBERELIN
Hormon
giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah
dan biji saat berkecambah. Giberelin pertama kali ditemukan pada tumbuhan
sejenis jamur Giberella fujikuroi (Fusarium moniliformae) oleh F.Kurusawa,
seorang berkebangsaan Jepang.
Giberelin
adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi
fungsi giberelin sedikit berbeda dengan auksin. Fungsi giberelin adalah
membantu pembentukan tunas / embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan
biji. Hal ini terjadi apabila giberelin diberikan pada bunga maka buah yang
terbentuk menjadi buah tanpa biji dan sangat nyata mempengaruhi pemanjangan dan
pembelahan sel. Hal itu dapat dibuktikan pada tumbuhan kerdil, jika diberi
giberelin akan tumbuh normal, jika pada tumbuhan normal diberi giberelin akan
tumbuh lebih cepat. Berikut ini cara pembuatan / mendapatkan hormon giberelin…
Alat :
1. Blender
2. Jerigen
5 liter
3. Pisau
Bahan :
1. Bonggol
Pisang 1 kg
2. Gula
Kelapa 1 kg
3. Air
pasas 1 liter
Cara Pembuatan:
1. Blender
Bonggol pisang sampai halus.
2. Iris
Gula kelapa, kemudian masukan ke dalam Jerigen.
3. Seduh
dengan air panas, kocok – kocok sampai larut.
4. Masukan
Bonggol pisang.
5. Aduk
kembali selama 10 – 15 menit.
6. Tutup
rapat Jerigen selama 12 – 15 hari.
Cara pemakaian :
Dosis
10 ml per 1 liter air.
Catatan :
Pengambilan
Bonggol pisang sebaiknya pada sore hari di atas jam 4 sore setelah pohon di
tebang. Usahakan Bonggol berasal dari jenis Pisang Kapas.
Demikianlah
penjelasan ringkas tentang 3 Jenis ZPT Pemacu Pertumbuhan dan Cara Mudah
Pembuatannya.Semoga bermanfa’at….