CARA MEMBUAT PUPUK CAIR KAYA FOSFOR ( p )


Dalam pertumbuhan dan perkembangannya tanaman memerlukan unsur hara makro yaitu Unsur Nitrogen (N), Unsur Fosfor (P) dan Unsur Kalium (K). Untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut biasanya para petani memberikan pupuk kimia NPK.

Seiring dengan harga pupuk yang mengandung unsur hara makro NPK yang semakin melonjak, maka alangkah lebih baiknya jika kita bisa membuat sendiri pupuk organik dengan kandungan unsur NPK yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah kita dapatkan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.

Pembuatan pupuk organik ini selain untuk menekan biaya pembelian pupuk juga sangat berguna untuk menyuburkan tanah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini karena bahan-bahan yang kita buat berasal dari bahan-bahan alami non kimia yang sangat baik dalam membantu menyuburkan tanah dalam jangka waktu yang lama.


Berikut ini adalah cara sederhana dalam membuat pupuk organik cair kaya unsur Fospor secara mandiri yang bisa dikerjakan oleh siapa saja dan kapan saja.


Bahan :
  • Batang pisang             : 1 pohon
  • Kotoran hewan            : 5 kg
  • EM-4                          : 1/2 liter
  • Gula / molases            : 1 kg
  • Air                             : 30 liter



Cara Membuat :
  • Batang pisang dicacah halus
  • Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata
  • Semua bahan yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam ember atau bak penampung dan ditutup rapat  selama 2 minggu. Perlu diingat bahwa proses fermentasi ini berlangsung secara anaerob artinya jangan sampai ada udara luar yang masuk ke dalam bahan bahan tersebut.
  • Setelah dua minggu pupuk organik cair kaya unsur fosfor sudah jadi dan sudah siap di aplikasikan pada tanaman.


Dosis yang dianjurkan adalah 1 liter pupuk organik cair kaya unsur fosfor ditambah dengan 10 liter air bersih kemudian disiram pada tanah sekitar tanaman tumbuh atau bisa disemprotkan pada daun tanaman.

Fungsi utama unsur Fosfor bagi tanaman adalah sebagai berikut :
  • Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
  • Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan,
  • Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.