Mari kita langsung
mulai meracik!
Bahan-bahan:
1.
Air “bersih“ 1 liter
2.
Akar kacang tanah/kedelai sebanyak 9 kg
3.
Daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) lihat gambar sebanyak
9 kg
4.
Daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata) lihat
gambar sebanyak 9 kg
5.
Nanas matang/busuk sebanyak 1 buah
6.
Air kelapa sebanyak 13 liter
7.
Urine sapi/kerbau/kambing/kelinci/manusia sebanyak 99 liter
8.
Mollase/gula jawa/gula aren/gula pasir sebanyak 300 gram
9. Bioactivator/starter/Ragi
kompos sebanyak 1 buah
gambar daun dan
tanaman bandotan
gambar daun dan
tanaman marenggo/daun kapal terbang
Alat
- Drum plastik kapasitas 200
liter dan penutupnya
- Parang tajam untuk mencacah
bahan
- Kayu pengaduk
Cara Pembuatan
- Itikadkan di dalam hati
sanubari kepada Sang Pencipta Alam Semesta bahwa niat kita adalah semata
untuk memuliakan tanah/lahan bumi pertiwi [khidmat dalam hati] dan
hembuskan nafas kita pada air “bersih” 1 liter. Siramkan/cipratkan
pada semua bahan-bahan yang sudah tersedia sampai air “bersih”
habis.
- Cacah akar kacang tanah/kedelai
sampai kecil, demikian pula untuk daun bandotan/wedusan (Ageratum
conyzoides), juga untuk daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena
odorata). Lumatkan buah nanas matang/busuk.
- Encerkan
bioactivator/starter/ragi kompos dengan menggunakan air kelapa, dan
masukan ke dalam drum plastik tambahkan mollase/gula jawa/gula aren/gula
pasir sebanyak 300 gram, aduk agar homogen. Tuangkan nanas yang telah
dilumat [aduk kembali], masukkan akar kacang tanah/kedelai dan daun
bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) dan terakhir daun
marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata), tambahkan
urine sapi/kerbau/kambing/ kelinci/manusia sambil tetap diaduk-aduk sampai
homogen.
- Tutup drum plastik tersebut dan
biarkan selama 3 minggu, dengan catatan setiap 3 hari sekali dibuka dan
diaduk-aduk sekitar 9 menit untuk kemudian tutup kembali demikian
seterusnya sampai 3 minggu lamanya.
- Alhamdullilah, selesai sudah
ramuan Pupuk Organik Cair berbasis Nitrogen Tinggi sebanyak ± 113 liter.
Untuk aplikasi saring ramuan tersebut agar mendapatkan cairannya. Untuk
ampasnya Jangan Dibuang karena bisa kita gunakan untuk membuat Pupuk
Organik Pasta/Kocor pada tanaman sayuran!.
Aplikasi:
- Sebelum aplikasi selalu “itikad
kan” doa berniat untuk memuliakan lahan/tanah/bumi pertiwi kepada Nya.
- Digunakan sebagai pupuk dasar
pada saat pengolahan lahan/membajak/traktor dengan dosis 15 liter POC
basis N tinggi dicampur air secukupnya dan disiramkan ke lahan secara
merata.
- Sebagai pupuk susulan pada
pertanaman padi, aplikasikan pada 7 HST [hari setelah tanam] dengan dosis
1 liter POC basis N Tinggi dalam 15 liter air [tangki sprayer]. Ulangi
setiap 7-10 hari sekali sampai menjelang tanaman mau berbunga.
Catatan:
Pengalaman mereka yang
sudah mencoba resep ini dalam membuat dan mempraktekan pembuatan pupuk organik
cair beranalisis N tinggi, dapat menghemat penggunaan pupuk kimia sintetis
[baca: urea] kurang lebih sekitar 35%. Beberapa praktek lebih dari
prosentase tersebut, namun sebetulnya lebih kepada sejarah lahan itu sendiri
(normalnya penambahan Pupuk Organik Padat adalah 10 s.d. 25 ton per hektar,
bisa ditambahkan tiap 2 ton per musim tanam)
Selamat mencoba,
semoga Allah meridhoi usaha para sahabat petani dalam memuliakan kehidupan
petani dengan mengajak bertani dengan hati.